Cara Menggoreng dengan Benar
06 Apr 2013 // 06:07 // GAYA HIDUP, KULINER
JAKARTA (suarakawan.com) – Mendapatkan makanan yang renyah dan gurih tidak sekadar tahu triknya. Anda juga perlu tahu aturan menggorengnya. Berikut lima cara menggoreng makanan dengan benar, seperti diulas Buzzfeed:
Suhu yang terpenting
Setelah makanan masuk ke dalam minyak panas, suhu minyak akan turun. Padahal, yang Anda inginkan adalah minyak panas sebelum memasak.
Dalam kebanyakan resep, Anda diminta untuk menggoreng dengan suhu 160-190 derajat Celsius. Selama proses menggoreng, Anda harus menjaga agar panas berada di antara 160-175 derajat Celsius.
Jaga minyak tetap panas, namun tidak terlalu panas untuk memastikan hasil gorengan renyah, berwarna keemasan, dan minyak tidak banyak terserap ke makanan. Bila ini terjadi, gorengan akan cenderung lembek.
Jika minyak mulai terlihat berasap, berarti terlalu panas. Rasa makanan akan menjadi tidak enak, maka segera angkat wajan dari kompor dengan hati-hati untuk menurunkan sedikit suhunya.
Jangan dilempar
Salah satu ketakutan terbesar dalam menggoreng adalah percikan minyak yang mengotori dapur atau bahkan ke tubuh Anda. Biasanya, karena takut terkena percikan minyak, kebanyakan orang justru melemparkan makanan dari jarak jauh. Padahal, kesalahan tersebut justru memperbesar kemungkinan terjadinya percikan.
Cara benar, yaitu masukkan makanan ke dalam minyak panas dari jarak dekat dari arah samping dan bukan atas. Jika Anda takut, maka letakkan makanan di atas sutil berlubang lalu masukkan ke dalam minyak panas.
Goreng dalam jumlah sedikit
Menggoreng dalam jumlah banyak akan membuat suhu minyak turun sehingga makanan menjadi kurang renyah dan kurang lezat. Sebaiknya goreng dalam jumlah sedikit dan aduk gorengan sesekali agar matang merata.
Untuk makanan beku, gorenglah dalam jumlah sedikit untuk menjaga suhu tetap pada levelnya. Pastikan minyak tetap bersih selama menggoreng dengan cara menyendoki sisa makanan atau remah gorengan yang tertinggal dalam minyak.
Tiriskan dan bumbui
Setelah makanan matang, tiriskan pada tisu yang diletakkan di atas piring. Cara ini menyerap lebih banyak minyak daripada meniriskan pada rak kawat atau sutil berlubang.
Segera bumbui makanan setelah ditiriskan jika belum dibumbui sebelum digoreng. Gunakan bumbu sederhana, seperti garam, untuk memberi rasa gurih pada emping dan kacang goreng, atau gula halus untuk donat dan keripik pisang berempah.
Buang minyak dengan benar
Jangan pernah menuang minyak panas di wastafel. Sebaiknya masukkan ke dalam botol menggunakan corong. Namun, sebelumnya biarkan minyak dingin setelah dimasak. Tutup erat penutup botol, lalu buang ke dalam tong sampah.
Tip: Untuk mencegah minyak berbau tengik, simpan di tempat gelap dan sejuk. Jika belum digunakan, Anda bisa menyimpannya di freezer dengan wadah berwarna sangat gelap untuk menjaga daya tahan hingga dua bulan. (oke/red/era)
Suhu yang terpenting
Setelah makanan masuk ke dalam minyak panas, suhu minyak akan turun. Padahal, yang Anda inginkan adalah minyak panas sebelum memasak.
Dalam kebanyakan resep, Anda diminta untuk menggoreng dengan suhu 160-190 derajat Celsius. Selama proses menggoreng, Anda harus menjaga agar panas berada di antara 160-175 derajat Celsius.
Jaga minyak tetap panas, namun tidak terlalu panas untuk memastikan hasil gorengan renyah, berwarna keemasan, dan minyak tidak banyak terserap ke makanan. Bila ini terjadi, gorengan akan cenderung lembek.
Jika minyak mulai terlihat berasap, berarti terlalu panas. Rasa makanan akan menjadi tidak enak, maka segera angkat wajan dari kompor dengan hati-hati untuk menurunkan sedikit suhunya.
Jangan dilempar
Salah satu ketakutan terbesar dalam menggoreng adalah percikan minyak yang mengotori dapur atau bahkan ke tubuh Anda. Biasanya, karena takut terkena percikan minyak, kebanyakan orang justru melemparkan makanan dari jarak jauh. Padahal, kesalahan tersebut justru memperbesar kemungkinan terjadinya percikan.
Cara benar, yaitu masukkan makanan ke dalam minyak panas dari jarak dekat dari arah samping dan bukan atas. Jika Anda takut, maka letakkan makanan di atas sutil berlubang lalu masukkan ke dalam minyak panas.
Goreng dalam jumlah sedikit
Menggoreng dalam jumlah banyak akan membuat suhu minyak turun sehingga makanan menjadi kurang renyah dan kurang lezat. Sebaiknya goreng dalam jumlah sedikit dan aduk gorengan sesekali agar matang merata.
Untuk makanan beku, gorenglah dalam jumlah sedikit untuk menjaga suhu tetap pada levelnya. Pastikan minyak tetap bersih selama menggoreng dengan cara menyendoki sisa makanan atau remah gorengan yang tertinggal dalam minyak.
Tiriskan dan bumbui
Setelah makanan matang, tiriskan pada tisu yang diletakkan di atas piring. Cara ini menyerap lebih banyak minyak daripada meniriskan pada rak kawat atau sutil berlubang.
Segera bumbui makanan setelah ditiriskan jika belum dibumbui sebelum digoreng. Gunakan bumbu sederhana, seperti garam, untuk memberi rasa gurih pada emping dan kacang goreng, atau gula halus untuk donat dan keripik pisang berempah.
Buang minyak dengan benar
Jangan pernah menuang minyak panas di wastafel. Sebaiknya masukkan ke dalam botol menggunakan corong. Namun, sebelumnya biarkan minyak dingin setelah dimasak. Tutup erat penutup botol, lalu buang ke dalam tong sampah.
Tip: Untuk mencegah minyak berbau tengik, simpan di tempat gelap dan sejuk. Jika belum digunakan, Anda bisa menyimpannya di freezer dengan wadah berwarna sangat gelap untuk menjaga daya tahan hingga dua bulan. (oke/red/era)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar